DIANTARA CARA MERAIH KHUSYU’ DALAM SHALAT
1. Sebagai langkah awal dari shalat khusyu’ adalah wudhu dengan sempurna yakni jadikanlah wudhu sebagai terapi air yang multi fungsi, dari membasuh tangan sambil merasakan aliran air yang lembut menyentuh syaraf-syaraf tangan, mencuci mulut, mencuci lobang hidung sampai mencuci kaki.
2. Heningkan pikiran kita, agar rileks, sehingga tubuh tidak tegang sampai badan terasa nyaman.
3. Biarkan tubuh meluruh, agak dilemaskan, kemudian rasakan getaran kalbu yang bening, sambungkan rasa itu kepada Allah serta rasakan getarannya menyelimuti jiwa dan fisik
4. Lakukanlah dengan kesadaran penuh, maksudnya ialah apa yang diucapkan dan yang digerakkan benar-benar disadari. Bangkitkan kesadaran diri bahwa anda sedang menghadap Allah, sadari bahwa anda akan memuja dan bersembah sujud kepada-Nya serta biarkan ruh anda mengalir pergi dengan suka rela menyerahkan diri “Hidup dan matiku hanya untuk Allah semata”
5. Lakukanlah dalam keadaan niat penuh, yaitu kontakkan hati sanubari kehadirat Allah. Sehingga muncul getaran yang sangat halus dan kuat menarik ruh meluncur kehadirat Allah SWT, pada saat itu ucapkan takbir “ALLAHU AKBAR”
6. Rasakan keadaan berserah diri yang menyelimuti getaran jiwa anda, mulailah perlahan lahan membaca setiap ayat dengan tartil, kemudian lakukanlah rukuk. Biarkan badan anda membungkuk dan rasakan ruh anda turut rukuk dengan perasaan hormat dan pujilah Allah yang Maha Agung.
7. Setelah rukuk, bangkitlah perlahan-lahan sambil mengucapkan sami’allahu liman hamidah …, rasakan keadaan ini sampai ruhani anda mengatakan dengan sebenarnya bahwa hanya Allah lah yang patut dipuji, sehingga kita dalam keadaan Nol.
8. Kemudian bersujudlah dengan serendah-rendahnya, rasakan sujud anda agak lama, jangan mengucapkan pujian apapun sebelum ruh dan fisik anda bersatu dalam satu sujudan.
9. Lakukanlah dengan penuh tuma’ninah, maksudnya setiap melakukan gerakan janganlah bacaan menjadi ukuran tuma’ninah, tetapi setiap kalimat yang terucap usahakanlah konekkan dengan Allah.
10. Sehabis shalat duduklah dengan tenang, rasakan getaran yang mesih membekas pada diri anda. Niscaya lidahkan kita terus menerus berdzikir yang dengan tulus bukan dari fikiran.
Selasa, 30 Oktober 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar